PURWOREJO, Poros Kalimantan – Menjadi salah satu finalis terbaik Nugraha Karya Desa Brilian 2022, Desa Megulungkidul Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, membuktikan bahwa desa ini memiliki keunggulan.
Kendati demikian, sang Kepala Desa Malik Khairul Anam mengatakan masih perlu pengembangan terus menerus agar lebih berdaya tarik.
“Awalnya kami tak tahu soal Desa Brilian, kami hanya fokus di visi misi kami berkonsentrasi di BUMDes dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Malik.
Desa Brilian 2022 dibagi menjadi tiga kelompok yang diikuti oleh 2.100 desa di seluruh Indonesia. Per kelompoknya diikuti oleh 700 desa, dan Desa Megulungkidul akhirnya mengikuti kelompok ketiga, sekaligus mendapatkan Juara 1.
Desa ini juga diundang kembali oleh BRI untuk hadir di Jakarta sebagai perwakilan dari masing-masing juara kelompok Desa Brilian 2022. Terdapat 15 desa yang termasuk dalam finalis terbaik Nugraha Karya Desa Brilian 2022, dan Desa Megulungkidul masuk dalam 3 besar pemenang.
Sebagai informasi, Desa Megulungkidul terletak di bagian barat Kabupaten Purworejo berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dilalui jalur penghubung Kabupaten Purworejo, Kebumen dan Wonosobo. Desa ini memiliki luas 165 hektare, dengan 92 hektare adalah lahan pertanian produktif dengan mayoritas pertanian padi dan kacang hijau.
Jumlah kepala keluarga sebanyak 570 Kepala Keluarga dan populasi 1.750 penduduk yang terdiri dari laki-laki sebanyak 813 orang dan perempuan sebanyak 845 orang.
Malik mengungkapkan, tidak ada wacana menjadikan Desa Megulungkidul sebagai desa wisata karena potensi alamnya biasa-biasa saja dan tidak ada sesuatu yang istimewa dibandingkan desa lainnya di Indonesia. Desa ini hanya memiliki hamparan sawah.
“Kami terus mencoba menggali potensi yang Desa kami punya, agar bisa menarik untuk wisata. Sejak 2019 kami mencoba untuk mewacanakan desa wisata,” terangnya.
Berkat wacana di tahun 2019 itu, akhirnya Malik berkomitmen menjadikan Desa Megulungkidul sebagai desa agrowisata.
Desa ini juga memiliki potensi perkebunan kelapa, pisang dan anggur. Sebagai bentuk wujud inovasi desa, penduduk desa menciptakan produk inovasi berupa Taman Anggur yang bernama Dusun Sabin.
Wisata Dusun Sabin Taman Anggur merupakan destinasi wisata di area persawahan, dengan mengusung konsep agrowisata perpaduan panorama alam, pertanian kuliner dan UMKM. Para pengunjung di kawasan ini juga dapat menikmati fasilitas edukasi diantaranya budidaya anggur, pembuatan minyak kelapa, kerajinan batik tulis, perikanan, pembuatan kerupuk rambak, pembuatan cotton bud, bahkan budidaya ulat hongkong.
Dusun Sabin resmi beroperasi sejak 2020, dan seiring berjalannya waktu di 2022, Desa Megulungkidul ditetapkan oleh Bupati Purworejo sebagai rintisan desa wisata. Desa ini juga turut berinovasi dari limbah sampah dengan membuat Bank Sampah Darling (Sadar Lingkungan).
Tak ketinggalan, Desa Megulungkidul juga turut menjaga kelestarian batik yang merupakan warisan budaya dengan cara memfasilitasi dan mendukung UMKM Kerajinan Batik Tulis Rizqie dan memasukkan mata pelajaran membatik di sekolah. Dengan kegiatan UMKM ini, tentunya akan banyak memberi dampak positif pada sektor pelestarian budaya dan peningkatan ekonomi.
Namun dibalik cerita tersebut, terdapat kesulitan yang dialami Malik dalam mengembangkan desa wisata. Banyak masyarakat yang melakukan penolakan dan meragukan Desa Megulungkidul bisa jadi desa wisata.
Berkat pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), maka pihaknya bisa melakukan kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat pada bidang ekonomi kreatif. Bentuk pemberdayaan BUMDes adalah kolaborasi dengan masyarakat membeli hasil panen dan memfasilitasi ruang sentra produksi UMKM.