KALTIM, Poros Kalimantan – Pembangunan ibu kota baru Nusantara (IKN) membikin sejumlah aktivis lingkungan khawatir.
Pasalnya menurut mereka, pembangunan itu mengancam habitat fauna endemik di sana. Termasuk monyet berhidung panjang yang terancam punah, lumba-lumba Irrawaddy, dan orangutan.
Pemerintah sendiri telah berjanji untuk melindungi satwa liar dan melakukan reboisasi besar-besaran di beberapa bagian ibu kota.
Kendati demikian, para pemerhati lingkungan mewaspadai. Pembangunan senilai $32 miliar di area seluas hampir 260.000 hektare, hampir empat kali ukuran Singapura itu. Pasti akan berdampak signifikan pada lingkungan.
“Kekhawatiran terbesar kami adalah teluk Balikpapan akan berubah menjadi kolam raksasa, tempat limbah sisa dari kegiatan Nusantara,” kata direktur kelompok lingkungan lokal Pokja Pesisir, Mappaselle Marie’wawoA dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (24/3/2023).
Menurut perkiraan mereka. Sekitar 400 hektare hutan bakau di sepanjang garis pantai teluk Balikpapan. Bakal dijadikan pelabuhan batubara dan kilang minyak.