BANJARABARU, Poros Kalimantan – Nama Van der Pijl sangat akrab dengan Kota Banjarbaru. Tak hanya dikenang sebagai nama taman di pusat perkotaan, melainkan dari jasanya dalam pembangunan kota idaman.
Ya, Van der Pijl adalah nama sosok yang melukis Banjarbaru di tahun 1950an dan karyanya masih dirasakan hingga sekarang.
Van der Vijl lahir di Belanda. Tahun 1929 adalah pertama kalinya ia menjejakan kakinya di Indonesia, kala itu bernama Hindia Belanda. Singkat cerita, Van der Pijl hijrah menuju Kalimantan. Tahun 1947-1952 ia bekerja sebagai pegawai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan. Saat itu, Gubernurnya adalah Moerdjani untuk satu pulau Kalimantan.
Keberadaan Van der Pijl di Kalimantan menjadi sebuah angin perubahan segar dalam segi pembangunan. Ia memang berkantor di Palangkaraya kala itu. Kemudian datanglah keinginan Moerdjani untuk pembangunan ibu kota Kalimantan yang baru dan menyeret jasa Van der Pijl.
Nama Banjarbaru saat itu masih belum dikenal. Kisahnya bermula saat insiden genangan air ketika apel pagi di Banjarmasin, ibu kota Kalimantan kala itu. Moerjani mulai menyadari. Bahwa kondisi tanah Banjarmasin sudah terlalu rawan akan bahaya banjir. Moerdjani pun berencana untuk melihat potensi kota yang baru.
Sejarawan dan Dosen Program Studi Pendidikan Sejaran FKIP ULM, Mansyur menjelaskan, bahwa di tanah genangan air itulah muncul bibit awal Banjarbaru dari benak Moerdjani. “Kemudian dikenal dengan Moerdjani Plan,” ungkapnya.
Moerdjani Plan adalah sebuah rencana untuk menyiapkan sebuah kota yang kelak diberi nama Banjarbaru. Di mana juga direncanakan sebagai ibu kota provinsi yang baru. Maka diperlukan juga seorang arsitek handal untuk merancang kota yang dapat menampung berbagai tujuan. Mulailah tahun 1950, Van der Pijl ditugaskan mencari di mana lokasi yang tepat. Hingga akhirnya pilihan tersebut jatuh di sekitar kaki Gunung Apam, dekat Martapura.
Mansyur memaparkan, bahwa kondisi tanah di kawasan Gunung Apam saat itu cukup keras. Cocok untuk merealisasikan rencana pembangunan kota pemerintahan dari gagasan Van der Pijl. Pembangunan dimulai dengan membangunan gedung perkantoran, jalan-jalan, serta perumahan. Banjarbaru dibagi menjadi empat wilayah. Banjarbaru I, Banjarbaru II, Banjarbaru III dan Banjarbaru IV.