Kereta gantung jadi impian baru Banua. Bisakah jadi transportasi cepat? Warga sih bilang tak selaju monorel.
BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kalimantan Selatan terancam gagal punya kereta api. Tapi sebagai gantinya, Pemprov memberikan opsi lain: kereta gantung. Investor asal Dubai menawarkan pembangunannya di Banua.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kalsel, Ariadi Noor mengungkap. Pembangunan kereta gantung ini murni tawaran investor. Bukan permohonan pemprov.
Jika terlaksana, moda transportasi ini digadang-gadang jadi pertama di Indonesia. Investor asal Dubai itu sedang studi kelayakan. “Mereka masih menghitung nilai bisnisnya,” jelasnya.
Ancar-ancar pembangunan kereta gantung ini menelan biaya Rp15 triliun. “Kalau per kilometernya sekitar 25 ribu USD. Hitung saja dengan kurs rupiah saat ini,” ujarnya.
“Nilainya hampir sama dengan kereta konvensional di darat yang banyak memakan biaya pembebasan lahan,” tambahnya lagi.