![]() |
ILUSTRASI – Proses belajar mengajar dari rumah disaat wabah pandemi Covid-19 |
MARTAPURA, Poros Kalimantan – Terkait Kegiatan Belajar di Rumah atau Belajar Dari Rumah (BDR) kepada peserta didik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Banjar, kembali memperpanjang hingga 11 Juli 2020 mendatang.
Hal ini ditegaskan, Kepala Disdik Banjar, Maidi Armansyah kepada Poros Kalimantan. Dia mengatakan, perpanjangan Belajar Dari Rumah berdasarkan Surat Edaran nomor 065/900/DISDIK/2020. Tentang perpanjangan kegiatan Belajar dari Rumah (BDR), dalam masa tanggap darurat bencana non alam, Corona Virus Disease (Covid-19) tahap ke- 3 dan libur semester genap di Kabupaten Banjar.
“Sebelumnya, terlebih dahulu berkoordinasi dan konsultasi kepada Tim Gugus Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banjar. Dari sisi lain, juga melihat kondisi aktual penyebaran serta penangan Covid-19 Kabupaten Banjar serta Kalender Pendidikan,” bebernya, Senin (1/6) siang.
Surat edaran ini ujar Maidi, merupakan surat edaran ke- 4 atau perpanjangan BDR tahap ke- 3. Dimana pada tahap pertama, masa BDR berlangsung saat memasuki bulan Ramadan hingga tanggal 30 Mei 2020.
![]() |
BERI KETERANGAN – Kepala Disdik Banjar, Maidi Armansyah memberikan keterangan kepada Poros Kalimantan, terkait perpanjangan masa belajar dari rumah (BDR) di Kabupaten Banjar. |
“Kini diperpanjang dari tanggal 2 hingga 7 Juni 2020 dan dilanjutkan dengan libur semester yakni, terhitung pada 29 Juni hingga 11 Juli 2020 mendatang,” jelasnya.
Diakuinya, kendati Tahun Pelajaran baru 2020/2021 jatuh pada tanggal 13 Juli 2020, hal itu bisa saja berubah sesuai kebijakan atau ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
“Untuk sekolah dibuka kembali, menunggu kondisi aktual Covid-19 dan kebijakan pemerintah pusat serta Daerah melalui tim GTPP Covid-19. Tentu dengan persyaratan dan prosedur yang lebih ketat, guna kesiapan masing-masing saat pendidikan,” tegasnya.
Dirinya juga berharap, agar wabah virus ini cepat berlalu. Minimal ada penurunan dan bisa dikendalikan. Pembelajaran jarak jauh ini, bisa dijadikan pengalaman yang berharga bagi guru dan peserta didiknya.
“Saya juga mengimbau kepada orang tua peserta didik, agar tetap bisa mengkondisikan anak-anaknya agar tetap berada dirumah. Menghindari kerumunan dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Juga membantu aktivitas belajar dari rumah serta selalu berkomunikasi kepada guru atau wali kelas siswa,” imbaunya.(ari/zai)