BARABAI, Poros Kalimantan – Sebelum kehadiran televisi (TV) digital, TV parabola sudah lebih dulu ada. Sistemnya menggunakan parabola sebagai alat penangkap sinyal dari pemancar, untuk menampilkan siaran ke layar TV.
Salah seorang teknisi TV di Kota Barabai, Ali mengatakan, beda TV digital dan TV parabola ini cukup jelas dilihat. Selain dari sistem yang digunakan, kekuatan sinyal, pun sampai jumlah channel-nya.
Menurutnya, TV digital merupakan jenis TV yang menggunakan teknologi Modulasi baru dan sistem kompresi berbasis digital untuk menangkap sinyal gambar, suara dan data ke pesawat TV.
“Sistem yang ada pada TV digital bisa disebut sudah diperbarui. Sehingga tidak sama dengan TV parabola, karena umumnya masih memakai sistem lawas,” ungkapnya Rabu (22/6/2022) tadi.
Ditambahkannya, sedangkan TV parabola mempunyai istilah lain sebagai TV satelit karena sistem pendukungnya menggunakan parabola atau antena.
“Fungsi dari parabola tersebut digunakan sebagai radar untuk menangkap sinyal dari pemancar. Nantinya didistribusikan ke pesawat TV untuk menampilkan gambar dan suara,” terangnya.
Ia menambahkan, ada sejumlah hal yang menjadi beda TV digital dan TV parabola. Perangkat pada TV digital sudah dilengkapi DVB-T2 (Digital Video Broadcasting-Terrestrial generasi kedua) yang berfungsi menangkap sinyal TV digital. Sehingga tidak perlu antena.
Sedangkan TV parabola atau satelit tidak memiliki perangkat seperti TV digital, sehingga masih perlu memasang Set Top Box (STB) DVB-T2 supaya mampu menangkap siaran dari TV digital.
“Stasiun TV digital akan memancarkan gelombang elektromagnetik termodulasi sesuai frekuensi tertentu. Kemudian sinyal yang diterima diproses receiver untuk ditampilkan ke layar TV,” jelasnya.