SAMARINDA, Poros Kalimantan – Cuaca buruk dan gelombang tinggi telah mengakibatkan harga cabai rawit di pasar tradisional Segiri, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, terpantau mengalami kenaikan cukup tajam, Kamis, (5/1/2023).
Cabai rawit yang semula pada kisaran harga Rp 40.000 per kilogram, kini menyentuh Rp 60.000 per kilogram. Kenaikan tersebut dipicu banyaknya daerah penghasil komoditas cabai yang gagal panen akibat cuaca ekstrem.
Salah satu pedagang cabai rawit, Mirna mengatakan harga cabai rawit di Kota Samarinda telah mencapai Rp 60.000 per kilogram. Padahal, saat natal dan tahun baru lalu, cabai rawit masih dijual dengan harga Rp 45.000 hingga Rp 55.000 per kilogram.
Naik mas, habis tahun baru kemarin sampai sekarang harga cabai rawit naik terus. Sekarang saja sudah tembus Rp 60.000 per kilogramnya. Padahal saat natal dan tahun baru kemarin saja sudah naik jadi Rp 50.000 per kilogram,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Mirna, naiknya harga cabai rawit ini akibat dampak dari cuaca ekstrem dan gelombang tinggi, sehingga kapal yang biasanya membawa pasokan cabai rawit Sulawesi, sudah sepekan terakhir tak lagi bersandar di pelabuhan Samarinda.
Menyiasati kondisi tersebut, para pedagang cabai kini hanya mengandalkan pasokan dari wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan.