![]() |
BERI KETERANGAN – Kepala BPS Kalsel, Diah Utami memberikan keterangan terkait rilis data resmi untuk Bulan Mei 2020. |
BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pergerakan harga kebutuhan pokok di masa pandemi Virus Corona (Covid-19) mengalami beberapa perubahan yang cukup signifikan. Ada yang anjlok hingga ada yang mencapai harga tinggi dari biasanya. Alhasil, inflasi atau kenaikan harga secara terus menerus tak dapat dihindari.
Pada rilis data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel bersama BPS Pusat, mencatatkan ada beberapa inflasi yang terjadi. Khusus di Kalsel, inflasi bulan Mei mencapai 0,13 persen.
“Tiga Kabupaten Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kalimantan Selatan untuk Mei 2020, di Kota Banjarmasin inflasi sebesar 0,11 persen, di Kota Tanjung inflasi sebesar 0,1 persen dan di Kotabaru terjadi inflasi sebesar 0,28 persen,” jelas Kepala BPS Kalsel, Diah Utami.
Dia menjelaskan, berdasarkan data Tanjung mengalami inflasi dari tahun lalu di bulan yang sama sebesar 2,39 persen, tertinggi diantara dua kota lainnya.
Untuk di Kota Tanjung, lima komoditas yang mendorong inflasi yaitu daging ayam ras, bawang merah, beras, rokok kretek dan mobil. Paling tinggi adalah pada daging ayam sebesar 0,39 poin.
“Sedangkan yang menahan inflasi di Kota Tanjung adalah telur ayam ras, tomat, cabe rawit, ikan nila dan bawang putih,” ungkapnya.
Diterangnnya, satu komoditas dari ketiga kota IHK yang sama-sama mendorong inflasi adalah bawang merah. Di Banjarmasin bawang merah memiliki andil inflasi sebesar 0,09 poin, di Tanjung 0,21 poin dan di Kotabaru 0,39 poin.(why/zai)