Abigel Project menghadirkan musik elektronik bergaya tradisional melalui lagu ciptaan Debby Ibnu tentang tanah muasalnya. Perpaduan unik sekaligus otentik.
BANJARBARU, Poros Kalimantan – Abigel Project merilis single kolaborasi bersama vokalis asal Tapin, Debby Ibnu. Lagu berjudul “Bumi Ruhui Rahayu” itu telah tersedia di berbagai platform musik.
Lagu ciptaan Debby ini merupakan ode untuk daerah kelahirannya. Maka dari itu, instrumen tradisional seperti gamelan banjar masih kental terdengar. Tapi menariknya, paduan aransemen elektronik dari Abigel Project memberikan warna berbeda dalam lagu ini.
Abigel Project sendiri adalah sebuah grup musik etnik eksperimental oleh Azis dan Pudhal.
Terbentuk pada tahun 2022, grup ini fokus mengeluarkan karya tradisi yang berinovasi dengan kemasan modern. Maka tak heran, mudah meresap di telinga kawula muda.
Hal ini sehubungan dengan wacana awal terbentuknya grup ini. Semula dari keinginan Pudhal yang sudah lama ingin membuat proyek musik tradisi, namun dikemas dengan aransemen modern. Entah itu elektronik ataupun gitar distorsi.
Hal ini timbul karena keresahan Pudhal melihat anak muda kiwari minim pengetahuan lagu tradisional.
Seiring berjalannya waktu, Pudhal dan Azis bertemu di sebuah Kelas Ruang Audio. Lantas setelah itu, kemudian mereka sepakat membentuk grup dengan visi dan misi serupa. Lahirlah Abigel Project.
Semangat Mempromosikan Daerah Tapin
Kembali pada single terbaru mereka. Judul Bumi Ruhui Rahayu diambil dari semboyan yang tertulis pada lambang Kabupaten Tapin. Berasal dari peribahasa Banjar, artinya “kehidupan yang damai sejahtera, adil makmur, aman dan tentram”.