BANJARBARU, Poros Kalimantan – Persoalan banjir di Kalimantan Selatan selalu menyita perhatian. Penyebabnya seringkali dituding lantaran adanya pertambangan.
Baru-baru ini terjadi di Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lokpaikat. Jalan yang diapit galian tambang di desa itu terendam banjir. Tinggi rendaman 1 meter, dengan panjang jalan 200 meter.
Jarak antara jalan dan galian tambang sekitar 5 hingga 10 meter. Tambang tersebut punya salah satu perusahaan di Tapin.
Kepala Desa Beramban, Rustan mengatakan. Ruas jalan itu merupakan satu-satunya jalur menuju desanya.
Untuk meminta penjelasan, ia kemudian menelepon sejumlah perusahaan tambang. Tetapi, semua seakan-akan sembunyi tangan; saling tuding menuding.
“Kalo bisa, kita duduk bersama. Jangan saling melempar!” ucapnya.
Kala dikonfirmasi pada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana melalui pesan singkat. Hanifah hanya membalas: Segera saya TL (tindak lanjuti).
Hanifah mengaku, saat ini ia masih ada kesibukan di luar kota.
Lantaran banjir ini, kata Rustan, delapan desa di Kecamatan Piani tak bisa lewat. Jalan alternatif memang ada, yaitu Jalan Hauling. Jalur yang digunakan angkutan batu bara.