“Yang sangat urgensi sekarang yang perlu kita perhatian adalah sungai, tingkat pencemaran di sungai cukup lumayan hingga mempengaruhi indeks kualitas air. Pencemaran mungkin karena adanya kegiatan pertambangan dan sampah rumah tangga,” jelasnya.
Tak berlainan Aisya Nabila dan Zahra kedua gadis 17 Tahun pelajar di Tapin yang terpilih menjadi duta lingkungan mengungkapkan pandangan senada seperti Kepala DLH Tapin terkait sungai.
Keduanya memberikan komentar kritis soal kondisi sungai saat ini, yang keruh akibat pencemaran lingkungan.
“Tidak pernah melihat sungai Tapin jernih, hanya pernah dengar dari orang tua bahwa sungai Tapin airnya pernah jernih,” ujar Zahra. []
Penulis: Sofyan
Redaktur: Ananda Perdana Anwar