BANYUWANGI, Poros Kalimantan – Sampah menjadi permasalahan multi linier yang memerlukan peran masyarakat dan berbagai macam pemangku kepentingan untuk ikut terlibat dalam penyelesaiannya.
BRI melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melaksanakan kegiatan BRI Peduli Gerakan Anti Sampah, Yok Kita Gas. Program ini melakukan pengelolaan sampah terpadu yang terintegrasi dengan program-program BRI lainnya.
Implementasi Gerakan Anti Sampah Yok Kita Gas salah satunya dilakukan di Pasar sebagai salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat. Program ini menerapkan prinsip sistematis, menyeluruh, berkesinambungan, serta mengutamakan pemberdayaan masyarakat dan literasi keuangan yang dalam pelaksanaannya juga terintegrasi dengan proses bisnis BRI dengan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan masyarakat.
Di Provinsi Jawa Timur, kegiatan tersebut dilaksanakan di pasar Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak untuk pengimplementasian kegiatan pengelolaan sampah baik itu organik dan anorganik. Nantinya, Pasar Rogojampi diharapkan menjadi Pasar percontohan dalam pengelolaan sampah di Jawa Timur.
Kepala Pasar Rogojampi, Budi Harianto mengatakan,sampah yang ada di Pasar Rogojampi bukan berasal dari pasar saja, melainkan sampah dari warga sekitar pasar. Menurutnya, banyak warga yang membuang sampah di area pasar, sehingga sampah semakin bertambah dan membuat kondisi pasar menjadi kumuh.
“Ini menjadi permasalahan utama di Pasar ini,” ungkapnya.
Di tengah upaya mencari cara menyelesaikan masalah sampah ini, bantuan datang dari perbankan BUMN. Pada awal tahun 2023, BRI hadir memberikan bantuan berupa edukasi terkait pengolahan, dan pengelolaan sampah, pemenuhan sarana dan prasarana kebersihan.
Selain itu, BRI juga membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di lingkungan Pasar Rogojampi. Tujuannya pengelolaan sampah di lingkungan pasar menjadi lebih baik.