KANDANGAN, Poros Kalimantan – Siapa yang menyangka keputusan Idang Nia serius menjadi YouTuber justru menjadi jalan ninjanya meraih kesuksesan. Pada permulaan memulainya, Idang, begitu ia akrab disapa, hanya bermodalkan hape android dan menyiarkan langsung permainan FreeFire dari rekaman luar ke YouTube Studio.
“Awalnya belum tahu kalau bermain game di YouTube itu bisa menghasilkan duit. Itu sekitar tahun 2017 an akhir. Setelah banyak tanya-tanya ke kawan yang sudah dulu memulai, ternyata ada caranya, jadi kami urus berdua apa-apa persyaratan itu,” ungkapnya dikutip dari program #Okita, salah satu program di Chanel YouTube Poros Kalimantan, Senin, (30/5/2022).
Ia menceritakan betapa susahnya dulu awal-awal memulai. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja, ia bersama Panji (suaminya) sambil berjualan. Beternak dan jual-beli kelinci juga. Dan banyak hal dilakukan untuk mendapatkan penghasilan.
“Sedangkan gaji honorer sebagai guru Ketika itu cuma 150 ribu/bulan. Ada, sih, tambahan dari Dapodik sekitar 250 ribu. Tapi itu juga dibayarnya setelah 3 bulan,” bebernya.
Namun pada satu momen ia bersama Panji mendapatkan jalan dan kesempatan untuk serius berkarier di YouTube. Dimulai dari modal minim sekali.
“Bahkan waktu itu laptop cuma pinjam. Facecam juga pakai hape saja. Tapi dilakuin terus. Bikin video streaming main game, sampai sehari itu upload satu video paling minimal,” ungkapnya.
Hingga Idang Nia memutuskan berhenti jadi honorer di salah satu sekolahan di Kandangan, Hulu Sungai Selatan, supaya serius merintis kariernya menjadi gamers di YouTube.