MUARA ENIM, Poros Kalimantan – Proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan merupakan investasi penuh dari Amerika Serikat (AS) senilai Rp 33 triliun.
Angka itu sekaligus menjadi investasi terbesar kedua AS di Indonesia setelah Freeport.
“Ini investasi cukup gede, Pak. Investasi dari AS ini merupakan yang terbesar kedua setelah di Freeport tahun ini Pak,” papar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlol Lahadalia dalam laporannya kepada Preside Jokowi di Muara Enim, Sumsel, Senin, (24/1/2022).
Dalam kesempatan itu pula Presiden Jokowi resmi melakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Industri Tanjung Enim.
Proyek itu digarap oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama dengan PT Pertamina dan Air Products & Chemicals Inc.
“Investasi ini full dari Amerika Serikat, bukan dari Korea Selatan, bukan dari Jepang, bukan juga dari Tiongkok. Jadi sekaligus penyampaian bahwa tidak benar ada pemahaman bahwa negara kita ini hanya fokus investasi dengan satu negara,” kata Bahlil Lahadalia.
Bahlil Lahadalia mengungkapkan, realisasi investasi proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter ini sebesar Rp 33 triliun dengan waktu pengerjaan 30 bulan.