![]() |
PERTAMA KALI – Musyawarah IPI Cabang Kabupaten Banjar pertama kali digelar. Dibuka secara resmi oleh Bupati Banjar H Khalilurrahman, Minggu (15/12) lalu. |
MARTAPURA, Poros Kalimantan – Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kalimantan Selatan, menggelar Musyawarah pertama. Pembentukan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Ikatan Pesantren Indonesia Kabupaten Banjar di Aula Barakat, Setda Pemkab Banjar, Martapura, Minggu (15/12) kemarin.
Kegiatan ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Bupati Banjar, H Khalilurrahman dan Ketua Harian DPW IPI Kalimantan Selatan, KH Abdul Hamid Marzuki.
Guru Khalil dalam sambutannya mengatakan, sejak dulu pesantren memang menjadi lembaga pendidikan yang memiliki peran penting. Dalam ikut serta mencerdaskan bangsa, terutama di Kabupaten Banjar.
“Keberadaan pesantren sangat besar kontribusinya. Dalam pembangunan pendidikan dan moral yang baik demi generasi bangsa,” ungkapnya.
Dirinya berharap, melalui Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Cabang Kabupaten Banjar ini. Kedepan mampu menjadi ruang aspirasi dan konsolidasi. Serta wadah pemersatu bagi pesantren, pemerintah dan seluruh unsur terkait. Dalam memajukan pesantren di Kabupaten Banjar.
“Pesantren dapat berperan menjadi penggerak bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena pesantren merupakan kekuatan sosial, yang jumlahnya cukup besar. Kiprah pesantren dalam berbagai hal juga sangat dirasakan oleh masyarakat. Diantaranya sebagai tempat mempersiapkan kader-kader ulama dan intelektual muslim kedepan” ungkapnya.
Bupati Banjar juga mengingatkan, pada era sekarang ini, kemajuan dibidang teknologi sesuatu hal yang tidak mungkin bisa dihindari. Lembaga pendidikan seperti pesantren, tidak luput dari sentuhan kemajuan teknologi ini.
Perubahan-perubahan yang terjadi di bidang teknologi mengharuskan pesantren untuk menguasai Ilmu Teknologi. Agar kita tidak dikuasai dengan teknologi yang ada dan dapat bersaing dengan negara-negara lain.
“Hadirnya Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Dimana memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan. Tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Dengan demikian Guru Khalil berharap, kehadiran IPI Kabupaten Banjar mampu menjadi sebuah jembatan. Antara pesantren dan pemerintah dalam bersama-sama membangun santri-santri yang unggul yang siap menjawab tantangan di era revolusi 4.0.(ari/zai)