Jelang Ramadan, makam keramat Datu Pamulutan di Desa Tanjung Dewa ramai disambangi peziarah. Supir kelotok pun ketiban rezeki.
PELAIHARI, Poros Kalimantan – Pada momentum bulan Ramadan, Makam keramat Datu Pamulutan jadi destinasi para peziarah. Luar maupun dalam kota.
Berada di Pulau Datu, Desa Tanjung Dewa, Kecamatan Panyipatan, Tanah Laut.
Penulis harus menaiki sebuah kelotok-semacam perahu motor-agar bisa menyeberang. Perjalanan kurang lebih 15 menit ditempuh. Hamparan biru laut jadi suguhan mendamaikan mata.
Di situ lah penulis kemudian berkenalan dengan Rudi. Salah seorang pemberi jasa penyeberangan. Ia mengaku penziarah sudah ramai pada setengah bulan sebelum Ramadan.
“Beberapa hari sebelumnya, ada rombongan bus mini menginap di dalam pemakaman,” ceritanya, Rabu (22/3/2023).
Fenomena ini membuat Rudi ketiban rezeki. Tarif yang dirogoh untuk bisa menggunakan jasanya Rp150 ribu. Tampungan muatan 10 hingga 12 orang.
“Itu sudah termasuk antar jemput,” ucapnya.
Sebenarnya jasa penyeberangan ini terdapat 35 buah. Tapi kali ini yang aktif hanya sekitar 25 saja.