Untuk menjawab keluhan tersebut Erma mengatakan, pihaknya sudah memberikan solusi, yakni meminta Sekolah untuk menganggarkan menggunakan dana BOS untuk pembelian pulsa bagi anak-anak yang kurang mampu. Pengalokasian dana sebesar dengan kisaran Rp 3,8 milyar sudah dilakukan.
Selain itu juga ada program Guru Kunjung, bagi wilayah yang tidak terjangkau jaringan. Guru-guru secara bergantian akan mendatangi sekelompok murid yang maksimal berjumlah 5 orang.
“Untuk yang bisa datang ke sekolah, maka bisa mengambil tugas di sekolah, dikerjakan di rumah kemudian dikumpulkan kembali ke sekolah secara bergiliran,” ujarnya. (sry/and)