BANJARMASIN Poros Kalimantan – Muhammad Basuni Sulaiman. Usianya sudah 91 tahun. Akrab disapa Kakek Basuni. Umurnya yang hampir satu abad itu tak menghalanginya beraktivitas.
Kakek Basuni adalah satu dari sekian banyak veteran yang berjuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Ia berasal dari Alabio, Hulu Sungai Utara. Semasa perjuangan, ia berada di bawah komando Brigjen Hasan Basry, pendiri Batalyon ALRI Divisi IV Kalimantan.
Diusianya yang renta itu, Kakek Basuni masih mengingat salah sau tugasnya. Yakni menyebarkan informasi keberadaan ALRI Divisi IV. Yang berjuang agar Kalimantan lepas dari penjajahan Belanda dan bergabung di pangkuan Repulik Indonesia.
“Karena sempat berada disituasi yang sempit, beliau (Hasan Basry) menyarankan saya untuk pergi ke Banjarmasin,” ceritanya.
Setelah tiba di Banjarmasin, Kakek Basuni lalu mencari markas dan melapor. Ia kemudian mendapatkan tugas untuk mencari anggota yang sama-sama berjuang merebut kemerdekaan.
“Waktu itu di tahun 1947. Alhamdulillah kami berhasil membentuk ALRI Divisi IV di tingkat ranting hingga proklamasi 17 Mei 1949,” tuturnya.
Untuk pengingat. Proklamasi 17 Mei 1949 merupakan proklamasi yang digaungkan oleh Brigjen Hasan Basry. Ia menyatakan Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia.
Usai masa-masa perjuangan, Kakek Basuni pun menimba ilmu agama di Martapura dan lulus di tahun 1960. Dirinya lalu menjalankan aktivitas sebagai penceramah dan pengajar Al-Qur’an. Dan terus ia lakoni hingga saat ini.