JAKARTA, Poros Kalimantan – Digitalisasi belum merata hingga seluruh wilayah Indonesia. Keadaan seperti ini tidak akan menghentikan jalannya peradaban digital terbaru yang masih dalam kategori 4.0.
Menjadi tidak adil jika kemajuan teknologi dihentikan. Dengan alasan banyak warga di berbagai pulau di Indonesia belum paham sepenuhnya tentang metaverse. Atau bahkan masih ada yang belum mengenal internet.
Biarkan saja pintu kemajuan teknologi tetap terbuka lebar. Dan penduduk yang belum paham supaya pelan-pelan mengikutinya.
Demikian benang merah pemikiran yang mengemuka dalam diskusi di Kantor SMSI Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (3/2/2022) siang.
Hadir sebagai pembicara, pendiri Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko dan Tedy Tri Tjahyono. Dalam diskusi menjelang ulang tahun Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) ke-5 di Jakarta 7 Maret 2022.
Juga ada Ketua Umum SMSI Firdaus, Sekjen SMSI Mohammad Nasir, Anggota Dewan Penasihat SMSI Pusat Ervik Ari Susanto, dan Nishal Dillon (Forum Diskusi Lingkar Merdeka).
“Pintu perkembangan jangan ditutup untuk kemajuan teknologi, untuk mereka yang sudah menguasai teknologi, maupun yang belum,” kata Budiman Sudjatmiko.
Kalaupun masih banyak yang belum paham dengan perkembangan teknologi digital terkini, itu tanggung jawab bersama. Untuk memberi tahu, mengajari mereka.