PELAIHARI, Poros Kalimantan – Kelompok Tani (Poktan) Bajuin Makmur, Desa Bajuin Kecamatan Bajuin, memelopori penanaman bawang merah di atas lahan seluas 0,5 hektare. Akhir pekan tadi.
Ketua Poktan Bajuin Makmur, Sudarsono usai penanaman mengatakan, komoditi bawang merah ini sudah kali kedua ditanam. Panen perdana beberapa waktu lalu memang banyak yang gagal, karena serangan ulat Grayat. Sehingga hanya dapat lima pikul dalam satu borong.
“Tidak pernah menanam seluas satu hektare, karena paling banyak lima borong saja. Di samping kualitas bawang juga masih rendah, yakni warna merahnya tidak cerah dan cepat membusuk,” kata Sudarsono.
Penanaman kedua bawang merah di Desa Sungai Bakar itu juga dihadiri unsur Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanholbun) Tala, bersama Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel dan Kelompok Tani, serta Camat Bajuin.
Kadistanholbun Tala, Farid Widiatmoko mengatakan, bawang merah sebagai kebutuhan kaum emak-emak ini diakui begitu pentingnya, sementara komoditi bawang merah di Tala meski ada penangkarannya, masih belum mampu mencukupi permintaan, sehingga harus mendatangkan dari luar pulau.
“Dalam hamparan satu hektare membutuhkan biaya Rp80 juta, benih unggulnya per 1 kg seharga Rp40 ribu beserta pupuk. Hasil panen didapat antara 10-13 ton, dengan harga standar Rp25 ribu per kilogram,” kata Farid.
Diakui Faris, masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya bawang merah, sehingga pilihan komoditas hortikultura seperti bawang merah bukan pilihan utama, karena banyaknya modal dan risiko kegagalan lebih tinggi dari tanaman lainnya.