![]() |
ILUSTRASI – Pelaksaan PSBB |
MARTAPURA, Poros Kalimantan – Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Banjar telah berakhir Jumat (29/5) tengah malam tadi.
Kucuran dana miliaran rupiah dan pembatasan aktivitas masyarakat Kota Banjarbaru dalam upaya pencegahan dan memutus mata rantai Virus Corona (Covid-19) ini, juga ditanggapi beragam oleh masyarakat.
Salah satunya Ketua DPRD Banjar, HM Rofiqi. Secara garis besar dirinya menilai pelaksanaan PSBB di Kabupaten kurang efektif.
Dari semula pelaksanaan PSBB ini, dirinya sudah menyatakan tidak setuju dan melakukan penolakan dengan pelaksanaan PSBB di Kabupaten Banjar.
![]() |
BERI KETERANGAN – Ketua DPRD Banjar, HM Rofiqi memberikan keterangan kepada Poros Kalimantan. Usai rapat evaluasi pelaksanaan PSBB di Ruang Rapat Paripurna DPRD Banjar, Jumat (29/5) sore. |
“Dari awal kawan-kawan sudah tahu, saya termasuk orang yang menolak pelaksanaan PSBB. Dikarenakan berdasarkan dari segi epidemiologi tidak ada manfaatnya. Buktinya saat pemeriksaan, yang dilihat hanya KTP dan SIM saja. Jadi hubungannya dengan penyakit apa? tidak ada kan,” ketusnya.
Menurutnya, pelaksanaan PSBB di Kabupaten Banjar kalau dilihat dari sisi penekanan penyakit dinilainya gagal. Tetapi kalau dari sisi tracking dikatakannya berhasil.
“Ya dengan berakhirnya pelaksanaan PSBB dan beralih penerapan New Normal, jangan sampai persepsi masyarakat itu salah. Ketika adanya New Normal yang dianggap masyarakat kembali beraktifitas seperti sedia kala. Tentu kita kembali di kehidupan asal, akan tetapi dengan protokol-protokol kesehatan yang ketat,” tegasnya.
Ditambahkannya, jangan sampai di kehidupan Normal Baru (New Normal) ini, mengakibatkan timbulnya gelombang kedua penyebaran Covid-19. Diakuinya, menurut beberapa ahli bahwa, apabila terjadi gelombang yang kedua, tentunya akan lebih berbahaya dari pada gelombang pertama.
“Ya kita semua berdoa saja semoga tidak terjadi hal yang seperti itu. Dengan berakhirnya pelaksanaan PSBB dan beralih dengan New Normal, yang jelas sektor ekonomi kita harus tumbuh dan pulih. Harus kembali panas lagi, lebih berkembang, serta kembali bergeliat lagi,” tutupnya.(ari/zai)
