![]() |
BERI KETERANGAN – General Manager Q Mall Banjarbaru, Andi indrawangsah dan Manajer MDS, Setiawan memberi keterangan saat konferensi, Kamis (21/5) malam. |
BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kabar beredarnya klaster baru Virus Corona (Covid-19) yaitu klaster Q Mall marak di media sosial. Terpaparnya 41 karyawan di sana yang diduga teridentifikasi Covid-19 membuat geger masyakarat setempat.
Informasi beredar menyatakan bahwa ada pegawai Matahari Departemen Store (MDS) terkonfirmasi positif Covid-19, dan memunculkan cluater baru yang disebut Cluster Q Mall.
Menanggapi hal tersebut, manajemen Q Mall Banjarbaru angkat bicara dan memberikan klarifikasi terkait beredarnya berita hoax dimasyarakat, Kamis (21/5) malam.
Pihak Qmall dan MDS menjawab serta klarifikasi mengenai kabar tersebut melalui konferensi pers, di aula Berlian Q Daffam Hotel.
“Betul memang ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tapi hanya 1 orang yang berinisial S,” ujar General Manager Q Mall Banjarbaru, Andi indrawangsah.
Indra menyampaikan bahwa yang bersangkutan sudah tidak bekerja sejak, Minggu (10/5).
“Yang berinisial S tersebut sudah non aktif (tidak bekerja) pada tanggal (10/5), dan dirumahkan pada saat mengetahui bahwa yang bersangkutan menyapaikan bahwa ada keluhan,” tambahnya.
Perwakilan dari MDS pun membenarkan, kalau salah satu pegawainya ada yang terinfeksi Covid-19.
“Informasi terkait karyawan yang terinfeksi virus Covid-19 memang ada 1. Berita yang beredar bahwa adanya cluster tersebut tidak benar” ucap perwakilan MDS, Setiawan.
Ia menjelaskan, bahwa pihaknya memiliki protap bagi pengunjung dan pegawai sebelum dan sesudah bekerja sesuai standar.
“Selain dari protap dari Q Mall, kami memiliki protap internal bagi customer kami sebelum bekerja, saat bekerja dan sesudah bekerja. Yaitu wajib menggunakan masker, pelindung wajah dam sarung tangan bagi kasir, mencuci tangan, menjaga jarak, cek suhu tubuh, mencatat di lockbook tentang kondisi tubuh,” terangnya.
Salin itu tambahnya, pihaknya juga melakukan wawancara apakah ada keluhan terhadap kondisi tubuh, atau ada keluhan keluarganya. Juga update Covid-19 perdaerah pegawainya, mencuci tangan sebelum absen karena munggunkan finger print.
Ia juga menerangkan bahwa di MDS memiliki batas maksimal pengunjung yaitu sebanyak 440 orang.
“Total masuk dan keluar ada maksimal nya yaitu sebanyak 440 orang, supaya tidak ada penumpukan di MDS,” tambahnya.
Perlu diketahui bahwa yang bersangkutan berinisial S tersebut tidak bekerja sejak tanggal (10/5), dimana pada tanggal (19/5) yang bersangkutan baru dinyatakan positif. (why/zai)