![]() |
KLINIK HEWAN – Disnakbun Banjar kini memiliki Klinik Hewan, melayani pengobatan rabies dan veksinasi, buka setiap Senin sampai Jumat dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 Wita. |
MARTAPURA, Poros Kalimantan – Klinik hewan yang dikelola oleh Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar, tidak pernah sepi. Setiap harinya ada saja pelayananan pengobatan kepada unggas, binatang peliharaan dan ternak kecil.
Klinik yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani KM 39,5 Martapura ini, sudah beroperasi beberapa bulan, sejak diresmikan pada akhir November 2019.
Kepala Disnakbun Banjar, Dondit Bekti mengatakan kepada Poros Kalimantan, klinik ini berdiri untuk melakukan vaksinasi. Serta pengobatan terhadap hewan, baik itu secara internal dan di lapangan.
Di internal dinas melayani seperti bintang peliharaan, ternak kecil, pengobatan unggas rabies dan vaksinasi. Dimana pengobatan tersebut juga diberikan pada kucing.
“Karena sampai sekarang pihaknya membuka Klinik Hewan, di Kabupaten Banjar itu sendiri tidak ada yang membawa binatang seperti Anjing. Maka dari itu, kami fokuskan ke Kucing,” kata Dondit, Sabtu (28/15) siang.
Sebelum adanya Peraturan Bupati (Perbup) Banjar, setiap binatang dan unggas yang diobati tidak dikenakan biaya atau gratis.
“Akan tetapi, setelah Perbupnya dikeluarkan, setiap binatang dan unggas ternak yang diobati pada klinik kami, akan dikenakan biaya Rp 15 ribu per ekornya. Dana tersebut murni langsung masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) ,” ujarnya.
Selain itu, kami melakukan pembenahan ruangan, dimana awalnya ruangan 1,5 kali 1,5 meter. Sekarang menjadi 3 kali 4 meter agar layak dijadikan sebuah klinik hewan.
Meski pasien tak terlalu banyak, namun tiap hari selalu ada warga yang datang untuk meminta pengobatan kepada hewan kesayangannya.
“Umumnya membawa hewan peliharaan seperti kucing, kelinci, ayam, dan burung,” tuturnya.
![]() |
MENGUNGKAPKAN – Kepala Disnakbun Banjar, Dondit Bekti mengungkapkan adanya Klinik Hewan yang berada di kawasan dinasnya ini, mendapatkan respon yang positif dari masyarakat Kabupaten Banjar khususnya. |
Terkadang ada juga membawa hewan yang bukan peliharaannya, salah satunya kucing liar. Hal itu biasanya dilakukan kalangan pencinta kucing, yang kerap memungut kucing liar di jalanan. Karena merasa kasihan melihat kondisi hewan tersebut, lalu dibawa ke klinik hewan.
“Kalau sudah sembuh, kadang dilepaskan lagi,” sebutnya.
Mengenai tenaga teknis, Dondit mengatakan masih memadai. Setidaknya tiap hari ada dua orang dokter hewan (drh) yang standby di Klinik Hewan.
Dikatakannya, pelayanan Klinik Hewan Disnakbun Banjar dimulai pukul 08.00 hingga 16.00 Wita.
Bagi warga yang hewannya sakit tinggal datang ke Klinik Hewan setempat di kawasan Jalan A Yani km 39,5, Martapura.
“Kecuali kalau yang sakit hewan berbadan besar seperti sapi, kami yang akan datang ke lokasi,” ucap Dondit.
Tak cuma warga Banjar yang selama ini memanfaatkan Klinik Hewan tersebut. Bahkan ada yang dari luar daerah seperti dari Rantau, Kabupaten Tapin.
Namun biaya perawatan tersebut, lanjut Dondit, terlalu murah, hal ini karena obat-obatan memang disediakan secara cuma-cuma melalui APBD dan Dokter Hewan juga disediakan dinas.
“Apabila ada hewan yang membutuhkan tindakan operasi, dikenakan biaya yang sama. Sehingga akan kami lakukan evaluasi kembali mengenai hal tersebut, ya minimal biaya operasi tersebut Rp 25 ribu,” tuturnya.
Saat ini, memang belum ada penentuan tarif tertentu untuk biaya di klinik mereka. Sehingga masih terbilang sangat murah. Diharapkan kedepan akan lebih ditingkatkan pelayanannya, tentunya diimbangi dengan menaikkan tarif harga pada tahun 2020 diriwulan ke- 3.
Serta dalam jangka panjang mengatur klinik hewan ini dalam sebuah Peraturan Daerah (Perda). Sehingga dapat menyumbang PAD bagi Kabupaten Banjar.
“Kami ingin menjadikan klinik hewan ini menjadi pusat kesehatan hewan. Khusushnya untuk kucing dan dilengkapi dengan fasilias rawat inap bagi kucing. Karena kucing lebih sering dititipkan, berbeda dengan hewan lainnya. Tapi tidak menutup kemungkinan hewan kecil lainnya juga bisa dirawat inap,” terangnya.
Disisi lain, pihaknya juga berharap memiliki Laboratorium sendiri. Sehingga Klinik Hewan Disnakbun Banjar ini menjadi baru di masyarakat Kabupaten Banjar. (ari/zai)