JAKARTA, Poros Kalimantan – Penerapan sustainable finance terus menjadi concern utama seluruh kalangan industri, tak terkecuali industri keuangan. Hal ini dilakukan untuk menjawab isu lingkungan, sebagai tantangan global terbesar di masa depan.
Salah satunya Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang terus berkomitmen menerapkan sustainable finance atau keuangan berkelanjutan, sebagai dukungan terhadap program ekonomi hijau pemerintah.
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan, pihaknya bersama-sama dengan seluruh stakeholder berupaya untuk merealisasikan target tersebut.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, namun harus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder. Artinya ketika kita bicara green economy yang merupakan bagian dari sustainable finance, pasti ada kontribusi pemerintah, ada kontribusi dari sektor riil, ada kontribusi dari sektor keuangan. Tak kalah penting juga kontribusi dari masyarakat secara umum,” ujarnya dalam acara Green Economy Forum, di Jakarta.
Untuk BRI sendiri akunya, mencatat pertumbuhan penyaluran kredit berkelanjutan sebesar 11,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angkanya bertambah menjadi Rp710,9 Triliun pada akhir kuartal I-2023 dari yang sebelumnya Rp639,9 triliun per kuartal I-2022.
“Dengan kinerja tersebut, BRI optimistis dapat menjadi market leader dalam penerapan ESG,” jelasnya.