KOTABARU, Poros Kalimantan – Program Penerangan Tenaga Surya di Kotabaru yang diinisiasi Kopernik berdampak positif bagi lebih dari 20 ribu orang di 17 desa.
Direktur Kemitraan dan Pengembangan Usaha Kopernik, Arvin Dwiarrahman mengatakan. Dampaknya juga menyentuh langsung mahasiswa dari keluarga nelayan.
Saat ini, para mahasiswa yang berdomisili di pesisir Kotabaru mengalami kebijakan belajar jarak jauh akibat pandemi COVID-19. Ada lebih banyak tugas daripada kelas offline biasa.
“Mereka menghadapi pencahayaan yang tidak memadai untuk mengerjakan tugas,” ujar Arvin Dwiarrahman.
Arvin Dwiarrahman menyatakan saat ini mereka bisa belajar di malam hari dengan bantuan teknologi surya. Berdasarkan survei, 69 persen responden dapat menyaksikan peningkatan belajar anak-anak mereka.
“Kini anak-anak dapat belajar dan membaca materi pembelajaran di malam hari tanpa merasa mengantuk dan menjadi lebih bersemangat menggunakan lampu untuk membaca,” imbuhnya.