BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kalsel terkhusus Kabupaten Banjar yang bergelar serambi mekah, menjadi rujukan ilmu terutama ilmu agama.
Banyaknya ulama yang bermukim dan para habaib menjadi budaya masyarakatnya untuk santun, memuliakan para ulama, menyayangi dan memuliakan para sayyid serta habib yang menjaga nasabnya sejak dulu hingga kini.
Pun demikian, keramahtamahan masyarakat kepada ulama terutama dari kalangan habib malah tak luput dari maraknya penipuan, dilakukan oknum berkedok habib yang justru palsu alias tidak terdata secara garis keturunan Bani Alawiyin, kalangan yang terhubung jelas dan terang silsilahnya kepada Nabi Muhammad SAW.
Kabid Nasab DPC Rabithah Alawiyah Martapura-Banjarbaru Habib Umar bin Hasan Bahasyim didampingi Kabid Humas Fahmi bin Nuh Alkaf kepada Poros Kalimantan menjelaskan, dewasa ini banyak oknum yang mengaku-ngaku habib untuk tujuan yang tercela.
“Bahkan status kehabibannya palsu. Ini meresahkan masyarakat sekaligus juga mencoreng nama keluarga. Sebab masalah nasab tidak elok dipermainkan apalagi ke arah yang tidak dibenarkan dalam ajaran Rasulullah SAW,” ujarnya, Minggu, (14/2/2021).
Menurutnya, Rabithah Alawiyah yang berdiri sejak lama telah melakukan pendataan ketat perihal pencatatan silsilah bahkan keluarga para alawiyin, (sebutan keluarga dari bani alawi) memunyai buku yang silsilahnya tersambung.
“Rabithah Alawiyah membenarkan seseorang jika betul iya mempunyai leluhur yang tersambung dengan habib atau syarifah. Bahkan dalam buku internal dipegang oleh pihak keluarga juga dibeberkan mana fam yang masih ada sampai sekarang, yang sisa sedikit, dan yang terputus, semua terdata akurat,” paparnya.