![]() |
BERI KETERANGAN – Ketua Komisi II DPRD Banjar, Heru Pribadi Jaya memberikan keterangan kepada Poros Kalimantan. |
MARTAPURA, Poros Kalimantan – Memasuki bulan Juni 2020, masyarakat Kabupaten Banjar keluhkan soal membengkaknya biaya tagihan listrik selama pandemi Covid-19.
Pasalnya tagihan listrik naik drastis dari tagihan pada bulan biasa, bahkan bisa naik lebih dari 100 persen biaya tagihan sebelumnya.
Hal ini akhirnya mendapat tanggapan dari Ketua Komisi II DPRD Banjar, Heru Pribadi Jaya. Kepada Poros Kalimantan dirinya mengungkapkan, bahwa kenaikan tarif PLN dianggapnya tidak logis.
“Kami juga banyak menerima laporan dari masyarakat, kenaikan ini memang tidak logis. Kami juga meminta penjelasan terkait hal ini kepada pihak PLN. Kalau logikanya karena di rumah saja, bisa diterima. Tapi kalau sebesar itu kenaikannya masyarakat susah menerima,” ungkapnya.
Tentu hal ini kata Heru, akan menjadi pertanyaan di masyarakat, pasalnya mereka memerlukan penjelasan lebih lanjut dari pihak PLN.
“Terutama kepada masyarakat yang terdampak, perlu adanya penjelasan yang logis dari pihak PLN. Saya berharap salah satu anggota DPRD Banjar yang merupakan mitra kerjanya bisa lebih mendalami,” terangnya, Kamis (18/6) siang.
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Banjar, Irwan Bora mengakui, bahwa permasalahan ini sudah bukan rahasia lagi di kalangan masyarakat.
“Permasalahan ini memang bukan rahasia lagi, apa lagi banyak masyarakat yang mengeluh. Baik kami dengar secara langsung dari masyarakat dan kami baca dari media, mengenai lonjakan tagihan PLN yang kini dirasa membebani masyarakat disaat pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dia m nerangkan, karena PLN bukan mitra kerja Komisi III, maka pihaknya tidak terlalu mendalami permasalahan ini.(ari/zai)