BANJARBARU, Poros Kalimantan – Banyaknya kejadian yang merusak kondisi bumi yang seharusnya bisa dihindari tentu menjadi sebuah pelajaran bagi manusia. Bumi perlu mendapatkan perhatian, perawatan dan peran nyata dari manusia untuk tetap menjaga semua yang dimiliki.
Sebagai bentuk keprihatinan PBNU mengadakan kegiatan khotmil Qur’an 30 Juz dan Istighosah Bumi serentak di 10 kota besar di Indonesia dari Aceh hingga Manokwari Papua, Senin, (21/06/2021).
Sekretaris Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kalimantan Selatan, Edy Setyo Utomo dan juga selaku pelaksana kegiatan di Kalimantan menerangkan, kegiatan itu dilaksanakan di dua tempat.
Yaitu di Pondok Pesantren Tahfiz BATA Banjarbaru untuk acara Khotmil Quran 30 Juz dan Pondok Pesantren Walisongo Banjarbaru untuk acara Istighosah Bumi.
“Alhamdulillah atas Izin Allah acara berjalan dengan baik, dimulai pukul 07.00 WITA pembacaan Khotmil Quran bil hifdzi 30 juz dan diakhiri dengan pembacaan juz ke 30 dan ditutup doa setelah pelaksanaan sholat Magrib yang dipimpin oleh KH Abdurahman Ridwan, MA pimpinan Ponpes BATA,” jelas Edy.
Selesai sholat Isya, peserta Khotmil Quran bertolak ke pondok pesantren Walisongo yang dipimpin oleh KH Abdul Hamid Marzuqi.
Kegiatan ini terasa istimewa karena dihadiri banyak para undangan, di antaranya Jajaran Pengurus PCNU Banjarbaru beserta Banom nya. Juga ada Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalsel dan juga Ketua PWNU Kalsel Kyai Hasib Salim.
Kyai Hasib yang baru sepekan menerima SK dari PBNU untuk menahkodai PWNU Kalimantan Selatan, menyambut baik kegiatan ini.
Sementara itu pimpinan Ponpes Walisongo, Abdul Hamid Marzuqi pada sambutannya menjelaskan Istighosah disusun oleh para Kyai NU terdahulu.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Ketua SPI Kalsel, Dwi Putra Kurniawan yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.