BARABAI, Poros Kalimantan – Pelajar Islam Indonesia (PII) menggelar program sosial. Diberi nama Pelajar Pemberdaya (PB). Aktivitasnya berfokus pada urusan pendidikan.
Di Kalsel, PB digelar di Hantakan, Hulu Sungai Tengah. Tepatnya di Desa Patikalain. Jaraknya sekitar 32 kilometer dari pusat kabupaten; Barabai.
Desa ini berada di lereng pegunungan Meratus. Wilayahnya terpencil. Bahkan belum ada listrik. Sehingga proses digitalisasi dan perkembangan literasi pendidikan terhambat.
Itulah kenapa desa itu dipilih. Masuk dalam program PB. Dimulai sejak 18 Januari 2022 lalu, dan bakal berakhir 20 Februari ini.
“Program ini merupakan program pengabdian dan pemberdayaan berbasis partisipatoris. Untuk menyiapkan generasi muda mencapai tujuan dari pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs),” kata mentor PB, Hadi Miftahul Falah.
Biar tahu saja. PB berkolaborasi dengan Gerakan Rumah Kita (GRK). Juga didukung Jejak Langkah Indonesia, Bakrie Amanah dan Trust.
Total, ada tujuh relawan yang dikirim ke Patikalain. Di antaranya juga termasuk Falah. Ia bersama teman-temannya berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Mereka difasilitasi Pengurus Wilayah PII Kalsel dan HST.
Selama berada di desa tersebut, ada empat program yang mereka jalankan. Yakni; Disiplin Sekolah, Local Hero, Teras Belajar dan Peribadatan.
Disiplin Sekolah, berfokus pada penerapan seluruh aktivitas sekolah. Dan melaksanakan proses belajar mengajar sebagaimana seharusnya.