BANJARBARU, Poros Kalimantan – Tiga proyek strategis Pemko Banjarbaru terancam molor. Hal ini menjadi atensi ahli tata kota, Dr. Eng Akbar Rahman.
Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) itu menilai, molornya pembangunan ini akibat perencanaan yang kurang matang.
Kata dia, perencanaan bisa menentukan berapa lama proses pelaksanaan suatu pekerjaan. Maka dari itu, kontraktor wajib menjaga mutu dan kualitas pekerjaan sesuai kontrak.
“Jadi bila terjadi keterlambatan, konsultan pengawas wajib menegur,” katanya kepada Poros Kalimantan, Kamis (16/11) siang.
Sebelumnya diketahui, progress pengerjaan embung Gunung Kupang lamban. Pasalnya, baru menyentuh angka 60 persen.
“Ini keterlambatan yang parah. Menandakan proses awal perencanaan tidak dihitung cermat!” ketusnya.
Ia menekankan, pengerjaan harus dipercepat. Hal ini mengingat, cuaca saat ini mendekati musim hujan. Sehingga, membikin masalah kian pelik.