BATULICIN, Poros Kalimantan – Dalam rangka penguatan koordinasi dan sinergitas penyelenggaraan penanggulangan bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Tahun 2021 dengan tema Tangguh Hadapi Bencana yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo.
Secara virtual, bertempat di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu (Kab Tanbu), kegiatan diikuti oleh Kepala Pelaksana BPBD, Eryanto Rais beserta jajarannya.
Menurut Kepala BNPB, Doni Monardo, bencana tidak dapat dihadapi sendiri. Saat ini adalah sinergitas tugas bangsa.
“Kita harus optimis bahwa semua kebijakan yang telah digarisbawahi oleh Bapak Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan akan membawa bangsa Indonesia keluar dari bencana yang telah melanda,” ujarnya.
Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, Negara Indonesia adalah negara yang rawan terhadap bencana.
“Pada Tahun 2020, negara kita menghadapi 3.253 kali bencana. Yang berarti perharinya ada 9 kali bencana, bukan sebuah angka yang kecil tapi cobaan, ujian dan tantangan itu yang harus kita hadapi, baik bencana hidrologi maupun bencana geolagi,” sampai Presiden.
Indonesia menduduki ranking tertinggi negara paling rawan bencana karena jumlah penduduk paling besar, sehingga resiko jumlah korban yang terjadi apabila ada bencana juga sangat besar.