JAKARTA, Poros Kalimantan – Kabar duka kembali datang dari ranah hiburan. Aktor sekaligus pendiri Teater Koma, Norbertus Riantiarno alias Nano Riantiarno meninggal dunia pada Jumat (20/1/2023) pagi tadi.
Sebelumnya, sutradara Sampek Eng Tay itu memang sempat dikabarkan tengah menjalani perawatan di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat.
Tak hanya itu, pada November tahun lalu ia juga diketahui melakukan operasi pengangkatan di tumor di paha kirinya.
Norbertus Riantiarno atau yang akrab disapa Nano sudah aktif di teater sejak 1965 di kota kelahirannya, Cirebon. Usianya baru 16 tahun saat itu. Peran kecil di pementasan Caligula ia dapat berkat kemampuan menghafal naskah utuh, sekaligus menggantikan pemeran aslinya yang sedang sakit.
Pada 1 Maret 1977, ia kemudian resmi mendirikan Teater Koma. Hingga saat ini teater tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu kelompok teater paling produktif di Indonesia.
Sepanjang kariernya, Nano Riantiarno juga tercatat mendapat sejumlah penghargaan berkat kiprah dan konsistensinya di panggung teater Indonesia.
Pada 1993, ia dianugerahi Hadiah Seni, Piagam Kesenian dan Kebudayaan dari Departemen P&K, atas nama Pemerintah Republik Indonesia. Lima tahun berikutnya, ia menerima Penghargaan Sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.