JAKARTA, Poros Kalimantan – Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) temui Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bicarakan soal kasus penembakan terhadap Mara Salem Harahap wartawan dan Pemimpin Redaksi Lassernews.today.com di Simalungun, Minggu, (20/6/2021).
“Penyelidikan kasus ini harus dilakukan serius dan tuntas. Apapun latar belakang kejadiannya. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) perlu turun tangan untuk membentuk tim pencari fakta,” kata Ketua MPR Ahmad Ahmad Muzani ketika menerima tim SMSI di rumahnya, Islamic Village, Kelapa Dua, Tangerang.
Ahmad Muzani mengatakan, peristiwa penembakan ini bukan hanya pembuhuan terhadap Mara Salem, tetapi melukai kalangan pers, dan demokrasi di Indonesia.
“Pembunuhan ini juga merupakan ancaman terhadap negara,” kata Ahmad Muzani.
Senada, menurut Firdaus, penembakan yang menewaskan jurnalis ini bukan semata-mata kejahatan biasa, tetapi perbuatan keji yang berdampak luas terhadap perkembangan demokrasi.
“Penembakan itu selain membunuh orang pers, juga mengancam karakter demokrasi yang dikembangkan oleh pers. Kita tahu pers adalah pilar ke-4 demokrasi yang selain mengontrol jalannya demokrasi, juga pelaksana demokrasi,” kata Firdaus
Muzani sepakat dengan sikap Firdaus bahwa kepolisian harus segera menyelesaikan secara tuntas penanganan kasus ini.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pers Mohammad NUH, Sabtu (19/6) juga mengecam penembakan terhadap Marsal. “Sebuah kabar duka kembali mewarnai kehidupan pers Indonesia. Pemimpin Redaksi LasserNewsToday, Mara Salem Harahap meninggal dunia Sabtu Juni 2021,” bunyi surat pernyataan Dewan Pers.
NUH juga mendesak aparat kepolisian segera menyelidiki kasus ini secara serius dan seksama. “Pelaku dan motif pembunuhan harus diungkapkan. Rasa keadilan keluarga Mara Salem Harahap juga harus ditegakkan.”