JAKARTA, Poros Kalimantan – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat bisnis Wealth Management tumbuh positif selama pandemi Covid–19. Sebagai salah satu mitra distribusi pemerintah, BRI sukses melakukan pemasaran Surat Berharga Negara (SBN) yakni Saving Bond Ritel (SBR10) dengan permintaan lebih tinggi dibandingkan penjualan SBR pada periode sebelumnya.
Tercatat pada penutupan penawaran Kamis 15 Juli 2021 tadi, hasil penjualan SBR10 melalui BRI sebesar Rp 1,02 triliun dengan jumlah investor sebanyak 1.584 investor. Penjualan SBR10 kali ini juga meningkat hampir 5 kali lipat atau 497 persen, jika dibandingkan dengan pemasaran SBR09 sebelumnya yang sebesar Rp 205,6 miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 532 nasabah.
Hal ini diungkapkan Direktur Konsumer BRI Handayani. Diakuinya, penjualan SBR10 merupakan bagian dari kontribusi seluruh masyarakat dalam membantu dan mendorong pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19. Penutupan masa penawaran SBR10 dilakukan pada Selasa (13/7/2021), dua hari lebih cepat dari batas akhir penawaran yang dijadwalkan hingga Kamis (15/7/2021). Hal ini dikarenakan target yang ditetapkan sudah terpenuhi.
Dirinya menilai antusiasme yang luar biasa ini, adalah hal yang sangat positif bagi seluruh stakeholder yang ada. Bank BRI semakin mengoptimalkan literasi dan edukasi terhadap produk SBN yang diterbitkan oleh pemerintah. Hal ini juga meningkatkan penyerapan investasi di sisi domestik.
“Saat ini masyarakat sudah melek investasi dan memahami berbagai instrument investasi, juga semakin dimudahkan dengan pembelian secara online melalui sbn.bri.co.id,” ujarnya.