JAKARTA, Poros Kalimantan – Sirkumsisi atau lebih dikenal dengan istilah sunat, merupakan prosedur bedah untuk membuang atau memotong kulit (kulup) yang menutupi penis, yang terdiri dari jaringan otot dan pembuluh darah.
Perihal itu dibahas langsung narasumber yakni dr Boyke Dian Nugraha dan Prof Dr dr Andi Asadul Islam (Ketua IKABI) membahas terkait mengkritisi sunat bagi pria dewasa di Forum Jurnalis Online Zoom meeting, sebagai moderator Wijaya Ojay dari Hotel Aston TB Simatupang Jakarta, Kamis, (8/4/2021) malam.
Pria yang dikenal akrab Dokter Boyke itu memaparkan, sirkumsi dinilai sangat penting apa lagi bagi kaum muslim, baik itu laki-laki mau pun perempuan.
“Terlebih Sirkumsisi sangat penting bagi kesehatan kita, seperti aman dari penyakit kelamin yang menular,” ujarnya.
Lalu bagaimanakah Sirkumsisi bagi pria dewasa, kata Dokter Boyke, memang risikonya banyak seperti pendarahan, lebih mudah ereksi dan sebagainya. Jika dibandingkan saat Sirkumsisi diusia anak-anak.
“Di Amerika, sunat masih menjadi kontroversi. Pasalnya, sunat untuk anak-anak tak banyak dilakukan, karena menyangkut hak asasi. Namun, dari penelitian di berbagai negara, ternyata masalah penyakit kelamin pada pria dan bisa menular ke pasangan wanitanya, ternyata lebih banyak terjadi pada pria tidak bersunat,” bebernya.
Dijelaskannya lebih jauh, banyak wanita yang ingin pasangannya disirkumsisi. Lantaran pria yang belum disirkumsisi tersebut, banyak sperma yang bercampur kotoran, kuman, bakteri (ecoli), yang bisa juga memicu kanker serviks pada wanita.
“Apakah betul yang disirkumsisi risikonya lebih rendah tertular HIV? Hasilnya, di Uganda 70 persen lebih rendah risiko tertular, satu lagi negara lebih 50 persen lebih rendah risiko tertular HIV. Artinya, risiko tertular HIV bagi pria tidak bersunat bisa dua kali lipat hingga lima kali lipat,” jelas Dokter Boyke.
Hampir 70 persen wanita lebih suka pria bersunat, karena lebih seksi dan oral seks lebih nyaman. Pasalnya, pria yang tidak bersunat, khawatir ada kuman dikulit yang menutup penis.
Hal serupa pun dikatakan Prof Andi selaku ahli bedah saraf. Di Indonesia Sirkumsisi (sunat) memang diwajibkan terlebih kepada kaum umat muslim kita. Pasalnya, dalam islam Sirkumsisi ini bagus untuk memelihara kesehatan.
Nah, bagaimana jika pria dewasa disirkumsisi? Prof Andi berterima kasih kepada FJO menggelar Webinar ini.
Dibeberkan Prof Andi, yang pernah menjadi pengurus Spesialis Bedah Indonesia, banyak yang ragu apakah sunat aman kala dewasa. Dari sisi medis, tak ada batasan umur, namun di Indonesia sejak 9 hingga 12 tahun pada umumnya.