BANJARBARU, Poros Kalimantan – Melewati pertengahan tahun dan berada dalam situasi pandemi yang belum menemui akhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan, neraca perdangangan pada Bulan Juni mendapatkan tanda positif.
Aktivitas ekspor dan impor yang sempat terhambat karena pembatasan wilayah di beberapa negara memang menurunkan angka neraca lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. “Neraca perdangangan Kalimantan Selatan di Bulan Juni surplus USD 354,85 juta. Sedangkan pada bulan Mei kami mencatat surplus sebesar USD 345,90 juta atau meningkat USD 8,95 juta,” jelas Kepala BPS Kalsel, Edy Mahmud.
Dari Mei ke Juni aktivitas ekspor dan impor juga mengalami kenaikan. Hal ini juga disebabkan faktor mulai berjalannya perekonomian di beberapa negara tujuan ekspor dan impor. Saat ini memang, negara Tiongkok menjadi pangsa pasar ekspor terbesar bagi Kalimantan Selatan yang menyumbang devisa sebesar USD 134,27 juta.