TANAH LAUT, Poros Kalimantan – Setelah berhasil dinyatakan 1 unit untuk beroperasi secara komersial atau yang biasa disebut comercial operation date (COD) pada 13 Juni lalu, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) melalui Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 4 (UPP KLT 4) sebagai direksi pekerjaan kembali berhasil melakukan first synchronization / sinkronisasi perdana Unit 2 kedalam sistem kelistrikan Kalselteng pada tanggal 22 Juni 2024.
Singkronisasi perdana pada PLTU Kalselteng 2 (2 x 100) ini merupakan milestone penting dalam pembangunan PLTU setelah mengantongi Rekomendasi Laik Sinkron (RLS) dari PLN Pusat Sertifikasi.
General Manager UIP KLT Raja Muda Siregar menjelaskan bahwa tahapan yang akan dilewati setelah first synchro adalah serangkaian pengujian yang dilakukan dalam rangka uji keandalan performa pembangkit yang disyaratkan, yakni uji pembebanan (load test), uji lepas beban (load rejection), uji keandalan (reliability run), dan performance test. Estimasi jangka waktu pengujian adalah enam bulan.
”Harapan kami selama masa uji nanti seluruh komponen mesin maupun elektrikal dalam kondisi prima, karena apabila semua tahapan pengujian pembangkit berhasil dilalui maka dapat segera dioperasikan secara komersial (COD),” ucap Raja.
Penyelesaian pembangunan ini nantinya akan menjadi bagian dari akhir era pembangunan PLTU yang merupakan pembangkit termal dengan bahan bakar batu bara. Kedepan PLN akan memfokuskan pembangkit ramah lingkungan melalui sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca dan zero karbon di tahun 2060 dan Peraturan Presiden (PERPRES) Republik Indonesia nomor 112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik yang telah ditandatangani pada 13 September 2022.