“Biasanya, aktivitas membunyikan Meriam karbit ini dilakukan mereka, usai kegiatan salat tarawih. Namun, setelah kami melakukan patroli, tidak ada kami temui aktivitas tersebut.
Ternyata, berdasarkan laporan warga, aktivitas mereka beralih dari pukul 03.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita,” ujarnya.
Untuk itu, jajaran Polsek Martapura Timur sudah berkoordinasi baik dengan Polres Banjar, Danramil, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat, untuk mengimbau dan melakukan patroli keliling desa yang dianggap rawan terjadi perang petasan Mercun dan Meriam karbit, yang dimulai dari pukul 22.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita pagi.
“Kami pun sebenarnya sudah memasang imbauan tentang larangan melakukan aktivitas perang petesan Mercun dan Meriam karbit. Karena ini dapat menggangu ketertiban warga sekitar hingga menimbul kerusakan.
Jadi, kami berharap pada malam lebaran nanti, masyarakat tidak ada lagi melakukan aktivitas perang kembang api, karena dapat menimbulkan bencana kebakaran. Begitu pun perang Meriam karbit, banyak warga desa yang lanjut usia (lansia) merasa terganggu,” jelasnya. []
Penulis: Ari Sukma Setiawan
Redaktur: Ananda Perdana Anwar