PELAIHARI, Poros Kalimantan – Isu Hak Asasi Manusia (HAM) sudah menggaung sejak tahun 1960-an. Terutama saat organisasi Amnesty Internasional diciptakan.
Organisasi hak asasi manusia di seluruh dunia itu berdiri di London pada Juli 1961. Fokusnya dalam menangani beberapa topik terkait hak asasi manusia seperti peperangan dan penyiksaan.
Organisasi ini bermula dari seorang pengacara perburuhan bernama Peter Benenson. Ia terinspirasi bikin organisasi usai menangani kasus dua pelajar Portugis yang dijatuhi hukuman penjara setelah meminum minuman keras.
Oleh sebab itu, organisasi akhirnya aktif mempelajari dan berkampanye untuk membebaskan orang-orang yang dipenjara secara tak adil, menuntut para penjahat, dan melawan bentuk kekerasan.
Upaya tak kenal lelah dari organisasi ini jadi kunci dalam mengungkap pelanggaran hak asasi manusia yang ada serta mengubah arah kebijakan pemerintah.
Pekerjaan mereka tidak selalu populer. Anggotanya pernah dituduh melakukan segala hal, mulai dari spionase (Rusia tahun 1980-an) hingga pelindung elemen kriminal (Pemerintah Maroko).