BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Jembatan HKSN Banjarmasin selesai dibangun. Namun, ada hal kecil yang menyisakan kecemburuan sosial. Yakni soal penanganan jalan rusak.
Yang dimaksud adalah jalan lingkungan warga depan Gang Muslimin. Akses alternatif dari Kuin Cerucuk mengarah ke Belitung, atau sebaliknya. Saat proyek berlangsung, jalur tersebut kerap digunakan pengendara.
Kecemburuan muncul ketika sisa aspal dari pengaspalan jembatan digunakan untuk mengaspal jalan sekitar. Yang mana, titiknya dianggap warga tak tepat.
Bukannya pada jalur yang aktif dilintasi, kontraktor justru mengaspal jalan buntu. “Waktu itu ada sisa aspal. Seharusnya kan lebih diutamakan dahulu jalanan umum. Itu kan akses pribadi yang di aspal,” ucap salah satu warga Gang Muslimin. Ia tak mau namanya disebut.
Menurut pria 50 tahun itu, hal itulah yang memunculkan rasa kecemburuan dari warga setempat.