![]() |
DEWAN PERS – SMSI menjadi salah satu asosiasi perusahaan pers, menjadi konstituen Dewan Pers. |
Poros Kalimantan – Enam organisasi asosiasi perusahaan pers mulai dari SMSI, AMSI, PRSSNI, ATVLI, ATVSI,m dan SPS, resmi menjadi konstituen Dewan Pers.
Dari keenam organisasi tersebut, dua diantaranya baru saja ditetapkan sebagai organisasi perusahaan pers khusus pers online, yaitu Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).
Dua organisasi ini, ditetapkan sebagai konstituen Dewan Pers secara bersamaan, pada rapat pleno Dewan Pers yang digelar pada Sabtu (23/5) lalu.
Lahirnya SMSI dan AMSI ini tentunya memiliki peran penting dalam sejarah pers di Indonesia. Kedua organisasi ini, walaupun tidak tersurat, secara genetik terhubung dengan kesejarahan masyarakat pers, yang sangat kuat dan mengakar di Indonesia.
Perlu diketahui, khusus SMSI dibidani para tokoh dan kader PWI, yaitu Atal S Depari, Riza Mirhadi dan Firdaus, masing–masing menjabat ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan Ketua bidang organisasi PWI Pusat.
Firdaus terpilih menjadi ketua Umum SMSI pertama, hasil kongres yang diadakan di gedung Dewan Pers lantai 4 ruang rapat PWI Pusat, dengan mengalahkan Teguh Santosa.
Usai SMSI resmi menjadi konstituen Dewan Pers, Firdaus Mengundurkan diri dari ketua Bidang Organisasi PWI Pusat.
Harapan dan tanggung jawab besar tentunya terpikul dipundak kedua organsiasi ini. Pasalnya, transformasi media tradisional ke media digital sudah menjadi keharusan dan jumlahnya bertambah.
Sehingga organisasi media siber selain menjadi primadona, juga keduanya mempunyai tanggung jawab yang besar. Untuk menjadi kepanjangan tangan Dewan Pers, dalam mewujudkan kemerdekaan dan kemandirian perusahaan pers di Indonesia.
Nah, selain SMSI dan AMSI, ikut juga muncul beberapa organisasi media siber, yang didirikan dengan berbagai ‘motif’, tentunya ini akan terus meramaikan pers Indonesia.
Firdaus mengungkapkan, SMSI sebagai organisasi Payung perusahaan media online, terus akan dikembangkan hingga tingkat Kabupaten dan Kota di Indonesia.
“Dengan demikian, jaringan informasi akan semakin luas. Menjangkau pelosok tanah air,” terang Firdaus.(zai)