KOTABARU, Poros Kalimantan – Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, khususnya di Kalsel seolah sudah menjadi langganan yang tidak bisa dielakkan. Bahkan menurut beberapa media, provinsi ini menempati urutan nomor 3 terbesar dalam menyumbang kabut asap ke negara tetangga, di samping Kalbar dan Kalteng.
Untuk itu, jajaran Polres Kotabaru berinisiatif menyelenggaran sosialisasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Hotel Grand Surya, Rabu (22/7). Acara tersebut dihadiri Sekda Kotabaru, Kapolres, Dandim 1004 , Danlanal, beberapa SKPD, KPH Pulau Laut Sebuku, Daop Manggala Agni Tanah Bumbu, BPBD, para camat, para Kapolsek, para Danramil, kepala desa, masyarakat peduli api, serta kelompok tani dan korporasi.
Pada kesempatan ini, Sekda Pemkab Kotabaru, Said Ahmad menggapresiasi kegiatan sosialisaiansi Karhutla yang digelar Polres. Dengan kegiatan ini diharapkan semua stakeholder bisa bersinergi dan gotong royong dalam penanggulangan bencana tahunan pada semua lini.

Kapolres Kotabaru Kotabaru, AKBP Andi Adnan Syafrudin pada pertemuan itu meminta jajarannya dan para camat, serta kepala desa, agar melakukan edukasi kepada masyarakat yang wilayahnya sering terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Lakukan rapat dan pertemuan di tingkat desa. Berikan pengertian dan pemahaman tentang bahaya kabut asap akibat karhutla dan sanksi hukum apabila ada kesengajaan ataupun kelalaian. Baik kepada perorangan maupun korporasi,” katanya.
Dalam paparaannya, BMKG mengingatkan bahwa awal masuk musim kemarau diperkirakan pada bulan Agustus 2020 dan puncaknya terjadi pertengahan September. Sedangkan awal musim penghujan diprediksi mulai awal November.(inr)


ADVERTISEMENT