BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Belakangan berhembus kabar. Pengendara yang terjaring razia vaksin dipaksa untuk bervaksin. Hal itu ditanggapi Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito.
Ia menegaskan, saat razia vaksin digelar, tak ada petugasnya yang memaksa pengendara.
“Menurut saya tidak ada ya. Kan di sana ada dokter. Kalau tidak bisa divaksin ya tidak bisa. Jadi seperti itu,” ucapnya saat ditemui di Lobi Balai Kota Banjarmasin, Rabu (23/3/2022) pagi.
Seperti diketahui, saat ini Banjarmasin sedang gencar menjalankan razia vaksin bagi pengendara. Tersebar di beberapa titik.
Sejumlah pengendara yang terjaring razia vaksin pun mengutarakan unek-uneknya. Mereka menyesalkan sikap petugas yang terkesan memaksa pengendara untuk bervaksin. Khususnya, untuk booster.
Sabana menjelaskan, gelaran razia vaksin bertujuan untuk menyadarkan masyarakat. Agar bersama-sama menyukseskan program vaksinasi demi herd immunity.
“Jadi, bagi warga yang belum divaksin, kami harapkan untuk segera mengikuti vaksinasi. Baik dosis satu, dua maupun booster),” imbaunya.
“Kami laksanakan secara humanis, ramah dan tidak memaksa. Dan di lokasi razia juga lengkap dengan tim dokter. Kalau bisa divaksin ya divaksin. Kalau tidak ya tidak,” lanjutnya.
Guna meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam program vaksinasi, Sabana mengaku sudah menyediakan kupon doorprize. Dengan hadiah utama sepeda motor
“Sepeda motor ini akan diundi akhir bulan ini di lokasi razia vaksin,” bebernya.