PELAIHARI, Poros Kalimantan – Penutupan Taman Permana di Desa Telaga, Kecamatan Pelaihari terus mendapat desakan warga. Ada sejumlah hal yang mereka keluhkan.
Paling menonjol, adalah dugaan adanya pasangan belum muhrim yang menginap di usaha pribadi itu. Keluhan ini pun sampai ke telinga Pemkab Tanah Laut.
Dalam mediasi di aula Kantor Kecamatan Pelaihari, Senin (6/3/2023) pagi tadi, mencuat pula keluhan lain.
Salah satunya, diputar musik yang terlalu keras sehingga membikin warga terganggu. Selain itu, untuk masuk ke taman ini juga dianggap berisiko celaka sebab minim rambu.
Salah seorang pihak Taman Permana, Dimas menjelaskan. Semua ini akan dijadikan pelajaran; apa yang menjadi keluhan warga, akan pihaknya introspeksi.
Perihal taman ini disebut mematikan usaha masyarakat setempat, ia memberikan pembelaan. Pengunjung yang datang, kata dia, tetap diperkenankan membawa makanan sendiri.