BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Jika sering bolak-balik Banjarmasin – Hulu Sungai Tengah, jangan kaget. Ada 209 lubang jalan yang Anda lewati.
Setidaknya, jumlah itulah yang terhitung jurnalis Poros Kalimantan di Jalan Ahmad Yani. Dalam perjalanan dari Barabai menuju Banjarmasin, Selasa (18/1/2022) tadi.
Jumlahnya mungkin saja lebih banyak. Tak terhitung lantaran luput dari pandangan mata.
Jika tak percaya, buktikan saja sendiri. Atau tanyakan ke Wardi, pengemudi taksi colt Hulu Sungai. Dia sudah hafal dengan kondisi Ahmad Yani.
“15 tahun kami membawa taksi colt, tidak ada perbedaan sama sekali. Dibandingkan jalan arah ke Kiram, jauh sekali,” sindirnya.
Dari Banjarmasin menuju Barabai, pusat HST, jaraknya sekitar 185 kilometer. Cukup melelahkan untuk ditempuh. Keberadaan ratusan lubang itu menambah risiko kecelakaan.
“Kami berharap pihak pemerintah dapat memperhatikan ini. Lubang-lubang itu membahayakan pengendara,” tuturnya.
Sebagai sopir taksi, Wardi merasa berkontribusi. Ia sudah memenuhi kewajiban sebagai pengemudi. Begitu juga pengguna jalan lainnya. “Kami bayar pajak dan sebagainya. Dananya itu ke mana,” ketusnya.
Sopir lain adalah Ahmad Syahrani. Ia juga hafal dengan kondisi jalan nasional lintas kabupaten itu. Menurutnya, begitu-begitu saja.