
BATULICIN, Poros Kalimantan – Tim UPTD Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH), M Ishak, Thantawi Djauhari dan M Rifai Safri, melakukan monitoring sarana dan prasarana persemaian secara maraton, dari Selasa hingga Kamis (16-17/6). Monitoring dilakukan mulai KPH Cantung hingga KPH Kusan.
Pemantauan sarana dan prasarana persemaian, perkembangan produksi bibit dan distribusi, serta inventarisasi masalah dan upaya perbaikan, menjadi fokus kegiatan ini. Di lapangan, Ishak dan kawan-kawan didampingi oleh masing-masing manajer persemaian tia-tiap KPH.
Berbagai sarana dan prasarana persemaian dimonitor, mulai dari area sungkup, open area, shaded area, reservoir, fasilitas penyiraman hingga kapasitas produksi. Dari hasil monitoring, kendala di tiap persemaian berbeda-beda.
Dikatakan Ishak, rata-rata kendala yang dihadapi belum tersedianya kantor pengelola persemaian yang representative dan rumah perkecambahan.
“Upaya memaksimalkan distribusi bibit menjadi perhatian tersendiri. Karena penyaluran bibit ini diperlukan untuk memenuhi berbagai kegiatan penanaman di tingkat tapak,” ujarnya.

Saran dan usul perbaikan lainnya dilontarkan oleh tim. Termasuk pembuatan kantor pengelola agar secepatnya dibangun, untuk mempermudah kegiatan produksi lainnya.
“Termasuk upaya pembuatan sumur bor sebagai sumber air utama, pipanisasi dan springkel sebagai sarana pengairan persemaian,” tuturnya.
Selanjutnya, dalam merencanakan pembuatan bibit ataupun rencana penambahan sarana prasarana, tiap persemaian KPH agar berkoordinasi dengan pihaknya di UPTD BPTH.

“Supaya pemenuhan target produksi dapat tercapai, sesuai arahan Kadishut Kalsel,” ujar Ishak.
Terakhir, ia mengingatkan agar laporan bulanan perkembangan persemaian terus dilaporkan ke UPTD BPTH. “Sebagai bahan kita memonitor tata usaha bibit. Paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya sudah disampaikan,” tutupnya.(don)