MARTAPURA, Poros Kalimantan – Prevalensi Stunting Kabupaten Banjar pada 2021 capai 40,2 persen. Sangat jauh jika dibandingkan dengan angka provinsi yang hanya 30,0 persen.
Hal itu menjadi perhatian besar Pemkab Banjar. Terlihat pada seminar yang diselengarakan di salah satu hotel, di Gambut, Selasa (13/12/22) lalu.
Ketua TP PKK Nurgita Tiyas mengatakan tingginya stunting mengharuskan peningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan maupun perekonomian. Khususnya untuk ibu dan anak.
Dia menilai, dengan penguatan pembangunan gizi lintas sektor bekerja sama dengan PKK harus menjadi efektifitas menurunkan Stunting di Banjar.
”Ini harus kita buktikan bukan hanya sebagai argumentasi tetapi juga harus berdasarkan data dan fakta dilapangan,” tegasnya.