AMUNTAI, Poros Kalimantan – Inovasi pertanian lahan basah yang ramah lingkungan, menjadi salah satu fokus pengabdian masyarakat para dosen Fakultas Pertanian ULM.
Penggunaan pupuk organik menjadi altenatif dalam mengurangi penggunaan pupuk kimia yang mencemari lingkungan. Pupuk organik berbahan gulma, selain ramah lingkungan, tentu membantu mengurangi populasi gulma yang menganggu pertanian.
Berlandaskan hal di atas, Bambang Joko Priatmadi dan tim pengabdian masyarakat, memberikan pelatihan pada 15 anggota Kelompok Tani Mayang Sari, Desa Teluk Sinar Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Beberapa jenis gulma seperti eceng gondok, kayu apu, dan kiambang diolah menjadi pupuk dalam bentuk pelet sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa menurunkan nutrisinya. Penyimpanan tersebut sangat bermanfaat karena gulma air tidak selalu tersedia atau sifatnya musiman.