“Karena salah satu manfaat suatu pembangunan itu, ketika sangat dibutuhkan orang banyak. Kalau underpass itu bagus, indah, biasanya akan dikunjungi banyak orang untuk swafoto. Jadi keamanannya pun harus diperhatikan,” tandasnya.
Sementara itu General Manager PT BRE Feri Januar Feijal mengatakan. Dari perencanaan pembangunan, underpass itu dijadwalkan selesai Januari 2022.
“Namun akan kami usahakan dibulan Desember tahun 2021 ini sudah bisa selesai. Dan dapat dipergunakan,” ungkapnya.
Feri merincikan underpass yang dibangun perusahaannya. Memiliki panjang 25 meter dengan lebar 8 meter. Ditambah bahu kanan dan kiri jalan 1,5 meter. Panjang overfit-nya masing-masing arah 100 meter.
“Jadi total underpass yang dibangun PT BRE ini panjang 225 meter lebar 8 meter. Ditambah bahu jalan kanan kiri 1,5 meter kali dua total lebar 11 meter,” jelasnya.
Biaya pembangunannya sendiri dianggarkan Rp15 miliar. Dana tersebut bersumber dari CSR PT BRE. Dalam memenuhi kewajibannya mengalihkan jalan Hauling (jalan angkutan batubara) agar tidak melewati jalan umum.
“Selain ini kami pihak perusahaan juga sudah bekerjasama dengan pemerintah setempat (Desa) dan masyarakat sekitar perusahaan. Dengan mengembangkan Agrowisata dan Ruang Terbuka Hijau (RTH), terangnya.
Ini diklaim sebagai bentuk komitmen PT BRE dalam kepedulian dan pengembangan masyarakat.
Penulis: Sofyan