PELAIHARI, Poros Kalimantan – Tahun 2022 masih ada yang sudah sinyal. Seperti yang terjadi di Desa Tebing Siring, Bajuin, Tanah Laut (Tala), Kalsel.
Demi mendapatkan sinyal untuk mengakses internet, masyarakat di sana harus menggunakan modem. Itupun mesti ditempatkan di ketinggian hingga 12 meter menggunakan tiang, atau digantung di atas pohon.
Intinya, berbagai cara dilakukan agar modem bisa menangkap sinyal lebih baik. Itupun tak semaksimal jaringan di perkotaan.
“Meski di layar android menunjukan sinyal penuh, namun jika digunakan untuk berkomunikasi putus-putus,” ungkap Kepala Desa Tebing Siring, Ketang Subagio dalam live wawancara di salah satu televisi nasional, beberapa waktu lalu.
Hal itu langsung ditanggapi oleh Kepala Dinas Kominfo Kalsel, Muhammad Muslim. Ia mengakui, setidaknya 33 persen wilayah Tala masih blank spot, alias tak ada sinyal.
Ada asumsi bahwa desa yang susah sinyal itu tak begitu urgen. Muslim membantahnya. Ia mengklaim persoalan ini ditangani bergiliran.
Belum lama tadi, Kominfo kembali bersurat ke Kementerian Kominfo. Melalu program Bakti Kominfo. Namun penanganannya tak semudah itu. Ada banyak kendala yang dihadapi. Salah satu lahan bermasalah. Padahal titik koordinat sudah ditentukan.
“Upaya identifikasi sudah dilakukan pada daerah-daerah yang blank spot. Dan informasi dari kominfo kabupaten-kabupaten lainya juga ditindak lanjuti ke pemerintah pusat,” tuturnya.